Landasan Pengelolaan Pertanahan dalam Sistem Penataan Agraria Berkelanjutan
DOI:
https://doi.org/10.53686/jp.v11i2.109Keywords:
penataan agraria, penggunaan tanah, pembangunan berkelanjutanAbstract
ABSTRAK
Tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals - SDGs) disepakati bersama menjadi tujuan (global)
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan. Penelitian ini mengkaji landasan
pengelolaan pertanahan berkelanjutan yang diterjemahkan dalam satu sistem yang dinamakan sistem penataan agraria
berkelanjutan (SPAB). SPAB dimaksudkan untuk mewujudkan catur tertib pertanahan yaitu tertib hukum pertanahan,
tertib administrasi pertanahan, tertib penggunaan tanah dan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan, sehingga dapat
mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan nonempiris (desk/secondary research) melalui pengumpulan, pemeriksaan, serta analisis data dan informasi yang menggunakan
data sekunder, berupa dokumen-dokumen internasional, peraturan perundang-undangan yang terkait, dan studi pustaka
(literature review). Gagasan SPAB diharapkan dapat memberikan arahan dalam pengaturan dan penataan pertanahan
(agraria) agar tepat sasaran dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. SPAB dibangun dengan mengadopsi paradigma
pengelolaan pertanahan yang meliputi kebijakan pertanahan, administrasi pertanahan dan infrastruktur pertanahan, dimana
fungsi administrasi pertanahan (land tenure, land value, land use, dan land development) sebagai landasan utamanya. SPAB
menerjemahkan paradigma tersebut menjadi skema (pendekatan) siklus yang meliputi input, pelaksanaan (penataan aset,
penataan penggunaan tanah, dan penataan akses), dan output, serta umpan balik (feedback).
Kata kunci : penataan agraria, penggunaan tanah, pembangunan berkelanjutan
ABSTRACT
Sustainable development goals (SDGs) are mutually agreed to be a (global) goal for officially improving the economic welfare
of the community. This research conducts a study on premises of sustainable land management which is translated into a
system called sustainable agrarian management system (SPAB). SPAB is aimed to create orderly land affair in land law, land
administration, land use, and land management and environmental preservation to actualize sustainable natural resource
management. The method used in this research is a non-empirical approach (desk/secondary research) through data and
information collection, examination and analysis of data and information using secondary data, in the from of international
documents, related laws and regulations, and (literature review). SPAB is expected to provide recommendation in the
regulation and land (agrarian) arrangement, so that the implementation falls right on target and gives additional value for the
community. SPAB is built by adopting the land management paradigm (LMP) including land policy, land administration and land
infrastructure, in which the core function of land administration (land tenure, land value, land use, and land development) acts
as the main basis. SPAB translates this paradigm into a cycle scheme (approachment) which includes input, implementation
(asset, land use, and access management), output, and feedback.
Keywords : agrarian management, land use, sustainable development
References
Bappenas. SDG Dashboard. Diperoleh pada 27
Sep 2021 dari http://sdgs.bappenas.go.id/
dashboard.
Bennett, R.,Wallace, J., & Williamson, I.P. (2008).
A toolbox for mapping and managing
new interests over land. Survey
Review, 40(307), 43-53. https://doi.
org/10.1179/003962608X253475.
Enemark, S. (2004). Building Land Information
Policies. Proceedings of Special Forum
on Building Land Information Policies in
the Americas. Aguascalientes, Mexico: 26-
October 2004. http://www.fig.net/pub/
mexico/papers_eng/ts2_enemark_eng.
pdf.
Enemark, S., & McLaren, R. (2008). Preventing
Informal Development – through Means
of Sustainable Land Use Control.
Proceedings of FIG Working Week.
Stockholm: 14-19 June 2008. http://
www.fig.net/pub/fig2008/papers/ts08a/
ts08a_01_enemark_mclaren_2734.pdf.
Enemark, S. (2009). Land Administration Systems
– Managing Rights, Restrictions and
Responsibilities in Land. Map World
Forum. [Electronic resource], Mode of
access https://www.fig.net/organisation/
council/council_2007-2010/council_
members/enemark_papers/2009/
hyderabad_february_2009_paper.pdf.
Enemark, S., McLaren, R., & der Molen, P. V.
(2010). Land Governance in Support
of The Millineum Development Goals
A New Agenda for Land Professionals.
FIG Publication No.45. Coopenhagen:
International Federation of Surveyor.
Harsono, B. (1999). Sejarah Pembentukan Hukum
Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid
I. Hukum Tanah Nasional, Jakarta:
Jambatan, Cetakan VIII.
Steiner, K., & Slaats, J. (1999). Sustainable Land
Management: Guideline for Impact
Monitoring-Tool Kit Module. Berne,
Switzerland: Centre for Development and
Environment.
Kuntana, M., Inna, J., & Giri, A.T. (2010). Tafsir MK
Atas Pasal 33 UUD 1945: (Studi Atas
Putusan MK Mengenai Judicial Review
UU No. 7/2004, UU No. 22/2001, dan UU
No. 20/2002). Jurnal Konstitusi.
Republik Indonesia. (1959). Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945.
Republik Indonesia. (1960). Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Republik Indonesia. (2001). TAP Nomor IX/
MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.
Republik Indonesia. (2020a). Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2020 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
Republik Indonesia. (2020b). Peraturan Presiden
Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional.
Republik Indonesia. (2020c). Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 27 Tahun
tentang Rencana Strategis
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-
Jakarta: Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Sandy, I. M. (1977). Penggunaan Tanah ( Land
Use ) di Indonesia : Publikasi No. 75
(recycle 2017ed.). Jakarta: Direktorat
Penatagunaan Tanah. Direktorat Jenderal
Penataan Agraria.
Tenrisau, A. (2019). Kebijakan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Melalui Penegakan
Hukum Pidana Pada Pelanggaran
Terhadap Rencana Tata Ruang
Dihubungkan Dengan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang. (Disertasi PhD), Universitas Islam
Bandung.
Ting, L. A. (2002). Principles for an Integrated Land
Administration to Support Sustainable
Development. PhD Thesis, Department of
Geomatics, The University of Melbourne.
UN-Habitat. 2015. Sustainable Development Goals.
Rio de Janeiro: UN-Habitat.
Williamson, I. P., Enemark, S., Wallace, J., &
Rajabifard, A. (2010). Land Administration
for Sustainable Development (1st ed.).
Redlands, California: ESRI Press
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Pertanahan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2021. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial use, distribution, and reproduction in any medium.

